Jemariku bergelantung disetiap lemasku yang tak
pernah mengusik tenangmu. Aku terpaut akan dirimu yang selalu menghantuiku, aku
tak mengerti akan anganku tentangmu, sedangkan kau adalah manusia yang telah
dimiliki dia.
Tentangku dan dirimu yang tak pernah satu dan
tegur sapa. Akankah menjadi cerita yang indah pabila kita bersama. Tentangmupun
ku tak tahu selain aku dan kamu tak mengenali satu sama lain. Ntah mungkin
waktu kan menyudut, ituulah yang kan satukan kita, ntah nanti atau kapan, atau
bahkan tak selamanya.
Sekulit nipis menjadi pengharum diri akan busuknya
luka ini, sekali lagi aku dan kamu tak pernah mengenal. Astaga, aku amnesia
sejenak, sakitku dan kecewaku sungguhlah menggebu. Pabila amarah adalah pahala
, mungkin hari ini kita berdua terpaut kematian yang kejam….
Meliani
9 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar