Ku sayupkan pandangku menatap ia
Ia yang seakan terbungkam dalam nada
Nada-nada yang indah mengalun merdu
Merdu menusuk sanak kalbu yang dalam
Pabila ada sesuatu yang meliputi ia
Ia tersenyum menebar sabit lesung dibibir
Bibirnya merah manis tak lesukan pandang
Pandangku tak sayu menatap dirinya
Ku masih memandangnya yang terduduk dibawah
pohon
Pohon yang rindang hijau nan sejuk
Sejuknya sangat terasa dalam nadi
Nadiku berdenyut menatapnya dan menikmati
kesejukan.
Hingga senja menjelang, langit mulai tamaram
Tamaram senja indah menerpa senyum ia
Ia terpancar matanya berbinar
Binarnya bertemu dengan kuningnya senja
Senja yang membentuk suatu fenomena yang
menawan.
Meliani
6
Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar