Seorang manusia bergulung tangan menelengkupkan muka
Terlihat tubuhnya lesuh mendayu, ia menatap
atap
Di pojok ruang yang hampa dan gulita
Dan terpaku dalam pandangnya yang sukar
mendekap
Dalam hati ia bergumam
Tentang sebuah masa lalunya yang kelam
Samudera rindunya semakin mendealam
Gemuruh hatinya tak kunjung meredam
Jalan hidup yang ia tempuh kian memanjang
Dalam sepanjang kilo tak perai bertemu
simpang
Jalannya gontai bertemankan kendang
Sampai di padang tengan belulang
Tubuhnya bercerai berai
Kian mendekatlah sang anai-anai
Jurang dihadapannya kian melandai
Nada yang indah sebelum ia melambai
Lantun yang indah dalam perih tertuai
Ucapnya pada Yang Maha Mengintai
Sebelum dirinya musnah dalam rintik hujan
yang merinai…
Meliani
10 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar