Gemerlap lampu kota
Tawanan hidup yang
merajalela
Sendang putih tiada
berdaya
Mati satu tak ada gantinya
Camar menayang mengantar
rindu
Sebait kata terlantun
merdu
Puing-puing rasa yang
tersisa pun kian layu
Mengantar masa diri yang kian
pilu
Belantara sudah hati ini
Diri yang lepas kian
hilang arah
Lautan ku sebrangi,
gunungpun kudaki
Naas, tak pernag ku
temukan senyumnya yang memerah
Ntah siapa peraduanku
Heningpun tertawa di
alun-alun lampu merah
Layae mata tak sanggup
terawang
Layar mata tak sanggup
terawang
Diri mulai menempati
bayangku
Mengepak sayap patah
Tertelanjangi dan
ditelanjangi hidup…
Meliani
31 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar