Blogger templates

Jumat, 07 Desember 2012

Pernah Aku Berpendapat dalam Benak



Pelatihan Seni Lukis aku ikuti selama 2 tahun berturut-turut sampai saat ini, bakatku melukisku menjadi kian berkembang dan aku bisa melukis diatas kanvas, dimana aku hanya melihat orang di pameran dan di dalam TV memegang kuas dan melukis diatas Kanvas, namun kali ini aku sendiri yang memegang kuasnya dan melukis kanvas itu dengan imajenasi abstrakku. Untuk karya lukis pertamaku di atas kavasku ini, aku melukiskan sebuah lambing love dan background lainnya dengan bentuk yang simbolis dan menuliskan sebuah sebuah nama penuh makna dan cintaku “INDONESIA”. Untuk karya pertamaku di atas kanvas, bentuk cintaku pada negaraku.
Seperti yang tertulis sebelumnya, aku memiliki mimpi untuk menciptakan suatu tulisan yang bisa di baca dari banyak umat. Namun dimana-mana sebuah tulisan yang dibaca dari banyak umat itu adalah suatu tulisan yang bermakna dan berkualitas. Sedangkan aku tak memiliki banyak pelatihan tentang itu, hanya saja imajenasiku yang bermain dan kata-kata yang kudapat dari buku. Kalaupun diajarkan sebagai materi pembelajaran, itupun hanya sepintas selalu saja, hanya dasar-dasarnya.
Dibalik itu aku pernah berpendapat dalam benakku, apabila disekolahku ini ada eskul khusus untuk pelatihan menulis. Dalam fikir aku juga berpendapat bahwa sekolah dilahirkan bukan hanya untuk memberitakan suatu teori-teori dan pembelajaran formal saja, namun bagiku sekolah itu mencakup semua hal apalagi yang bersangkutan dengan bakat, maka dari itu setiap sekolah menghadirkan yang namanya eskul, dimana nantinya dari sekian banyaknya pilihan yang ada, akan dipilih satu atau lebih eskul yang diminati siswa. Tapi, aku bertanya sendiri dalam benakku “Mengapa eskul menulis tak dihadirkan disekolahku?” padahal menulis adalah hal yang amat sangat dekat dengan pelajaran, bahkan mencakup semua pelajaran khususnya Bahasa Indonesia, dimana disetiap buku terbitan mata pelajaran Bahasa Indonesia, tak pernah lepas dari yang namanya cerita. Dimana tulisan yang paling digemari manusia didunia adalah buku ceritam baik novel maupun hanya cerpen. Untuk menulis buku terbitan semua mata pelajaranpun bagi saya berkaitan kuat dengan kaidah-kaidah menulis, tentang tata bahasa yang digunakan dan penyesuaian kata terhadap pembaca.
Menulis bagi saya bisa menjadi jalan jihad dengan fikiran, dimana apabila suatu tulisan itu bisa mempengaruhi fikir dan sikap seseorang menjadi lebih baik, maka itu adalah pahala yang tak putus bagi si penulis bahkan walau ia telah meninggal sekalipun (Amal Jariyah) dan selama ilmu yang tertulis masih bermanfaat bagi orang lain.
Sehingga tak bisa dipungkiri lagi begitu pentingnya dan begitu bermanfaatnya menulis bagi kehidupan, bahkan Al-Qur’an pun memaparkan kata “Kalam”, dan harapanku agar pelatihan menulis (eskul menulis) bisa diterapkan di SMPku tercinta ini. Bakat menulis itu bagiku dimiliki oleh banyak orang, hanya saja wadah untuk menampungnya dimana, apalagi remaja-remaja SMP, yang sedang tingginya imajenasi, apalagi tentang cinta, sehingga bisa dengan mudah menuliskan suatu tulisan, baik puisi, cerpen, maupun novel. Mungkin dengan adanya eskul itu, bakat-bakat terpendam akan segera tergali dan dapat melahirkan generasi menulis yang cerdas. Bagiku menulis tidak hanya dilakukan oleh penulis tulen atau pemula, namun guru bahkan harus lebih aktif menulis. Menuliskan segala ilmu-ilmu sesuai mata pelajarannya dan itu mungkin akan lebih WOW!!

0 komentar:

Posting Komentar