Blogger templates

Jumat, 18 Januari 2013

Telaga Cinta dan Senja Tamaram



Dihadapan telaga yang menguning rega
Dicumbu tamaram senja
Di tapal batas khatulistiwa
Ditengah rogohan cakrawala
Didalam dunia fatamorghana
Aku mengintai dibalik ilalang panjang yang mendara
Merumpun pada padu-padu dunia nirwana
Menghirap pada desiran angin cinta
Menari lentik membelai jemari raga
Jeramba papan membentang layaknya tangga
Yang kan mengantarkan diri pada indahnya surga dalam dunia
Yang tercipta untuk mengantarkan aku pada bilik jiwa
Kekasih tersayang tercinta
Yang mungkin telah menanti dengan beribu geraian asa
Dan kenangan yang pernah ada
Dan tak sanggup lagi tuk diungkap juga sulit tuk direka
Dan dibatas senja yang tamaram kita merasa
Bertaut jemari dengan gejolak cinta yang tercipta
Bersiap tuk melambai senjasana
Dan menyambut malam yang gemerlap diatas telaga cinta…

Melia -Galok- : Viki -Galok-
3 Februari 2013

2 komentar:

  1. Selalu kau bangunkan aku dengan sepi dan api
    padahal belum tunai mimpi terbuai
    di malam yang gulita katakan padaku
    bagaimana bertahan dari resapan air hujan
    jika setangkup atap pun
    sudah tak ada bukankah buliran air
    setitik-titiknya
    akan mengalir juga dari lubuk mata berpendaran di bumi
    menumbuhkan benih yang suci katakan padaku
    bagaimana rupa cahaya yang ditiupkan
    pada segumpal darah,
    mengapa tiba-tiba hadir
    dalam rupa
    yang tak kukenali katakanlah
    bahwa gelap adalah nyata agar ketika sampai waktuku
    melepasmu
    mataku akan meredup
    lalu diresapi air hujan yang datang berkala sebab kau adalah daun-daun
    yang terlepas begitu saja dari tanganku
    dan tanganku adalah ranting patah meski sama-sama kita luruh
    namun tubuhmu
    tak kuasa kusentuh "kaulah tunas pertama
    yang tumbuh di musim kemarau"..

    BalasHapus