Pada patahan asa yang terbentang
Yang membentang menjadi puing-puing kecil
Diatas tanah malang yang rata akan tanah
Dihantam gelombang dibawah takdir Yang Maha Kuasa
Remuk redam tangisan
Bealita berjalan mencari sang ibu
Lansia mencari tongkatnya
Diantara mayat-mayat yang memucat
“Allahuakbar.. Allahuakbar”
Lelaki bersorban memecah pandang dari hadapan
Berjalan melintang pada lensa mata
Dengan baju putih dan dzikirnya
Sekiranya aku tak mengenal dia
Pada suatu kedipan mata sontak menghilang
Mungkin hanya malaikat titipan Tuhan
Yang diperintahkan untuk menjenguk hamba-hamba-Nya
Ditengah bencana yang melululantakkan tanah
mereka…
Meliani
24
Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar