Di malam
yang gelap pada ilalang yang menguning
Terdengar
gemercik embun yang menepik pada daun keladi
Remuk
redam suara dedaunan kering pada pijakan
Kunang-kunang
menitikkan sinar kuningnya dihadapan, mereka berpasangan
Sudut bibirku
menyabit mengintai cinta mereka
Kian
berkejaran menebar kemesraan dihadapan bilik mata
Iriku
memikuk dalam dada
Aku
kalah dengan kunang-kunang malam
Dahulu
sering aku intai sang kunang-kunang
Bersama
bunga melatiku
Peneman
diriku ketika gelap mendekap aku
Kini
adakah yang sekiranya dapat menggantikannya
Diamana
ia kasihku
Ia telah
pergi
Menuju
firdaus Tuhan yang indah
Menungguku
dengan senyum dan suka
Bayangannya
menghantui daku
Yang
sepi sendiri
Kian
menghantui ketika aku berdiam diri
Disetiap
hariku dan gelapku ketika menatap titik malam
Hanya
bayangmu yang ada
Diterpa
sinar kunang-kunang yang memijar
Tanjungpandan
26 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar