Tulangmu kini t’lah merapuh
Kaki mu tak lagi kuat
Tenagamu pun kian membuyar
Langkah kakimu pun kian gontai
Namun masih kau sandang sebuah bakul
Dengan selendang yang mengikat
Terbungkuk menyusuri jalan
Terngadah ditengah kehidupan
Kelopak matamu kini mulai melayu
Gerakmu tak segesit dahulu
Kini telah lemah mendayu
Namun tekad asamu kuat berpalu
Demi aku anakmu
Demi aku buah hatimu
Demi aku lentera hidupmu
Demi aku urat nadimu
Seuatu hari nanti kan ku balas wahai ibu
Walau hanya sekedar teh dalam gelas
Karena sampai kapanpun dan bagaimanapun
Sejatinya kasih sayangmu tak ada yang bisa
menandingi…
Meliani
22
Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar