Cerminku tetampang terpapak
Pada dinding biru kamar
Dihadapan palang pintu meremar
Mulai kusam dan mulai meretak
Dihadapan pintu yang terpalang
Dengan kayu papan yang jarang
Sepasang mata melintas meregang
Siapa itu gerang
Cerminku kian retak
Tak ada lagi yang bisa ku kata
Mulutku terbungkam dalam tatapan itu
Dibalik cermin disela papan pintu
Aku tak tahu harus bagaimana
Membaringkan diri dan pagi
Bersama jiwa dan menyisakahkan jasad
Pada lantai papan
Dibalik cermin
Disela palang pintu
Meliani
31
Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar