Keringatmu mimbas
disamping pelipis
Kulit hitam dan baju
kucekkmu terkenai
Ronges diwajahmu
menyiratkan kebahagiaanmu hari ini
Walau ku tahu kau
habis terjatuh
Ingusmu teringsut pada
hidungmu
Layaknya bocah laun
sekawananmu
Darah dilututmu
terlihat olehku
Duduk sini nak, biar
bapak yang obati
Mentari sore
menyuruhmu pulang kan?
Setelah letih kian
berlarian
Memecah duka
melambangkan bahagia
Masa kecilmu anakku
Dukamu pun menjadi
dukaku
Lukamu menjelma
menjadi lukaku
Biar bapak peluk kamu
nak
Duduklah disampingku…
Tanjungpandan, 27 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar