Terdengar jelas
segala rintih
Setetes darah
mewakili berjuta perih
Terseok diri pada
kota yang berpeluh puih
Kalimat takbir pun
terucap lirih
Memang semua deritta
tak kunjung mereda
Setiap detik yang
ada hanyalah duka yang melanda
Riuhnya kota
hanyalah cemas dan segumpal amarah yang mentelaga
Menyisir semua benci
dan hendak disapu dengan segala tekad dan tenaga
Bagaimana tidak
Nereka berbicara
tentang Tuhan dan agama
Tentang kehidupan
dan kematian yang di rundung derita
Setelah berpeluh darah
melawan segenap manusia berjiwa iblis yang dina
Setelah bersimpuh
peluh dihadapan Ilahi
Dan segera mengejar
janji surga
Akan nikmat dalam
kekekalan
Setelah duka melanda
Di Palestina
Meliani
31 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar