Suatu
senja tamaram yang menguning, menghembuskan desah nadi di urat cinta,
menyairkan senandung nada pada maya duniia, megah cerita dahulu yang terukir
kembali mengingatkan aku pada cerita suka yang merajang hidup kita dahulu…
Sesungguhnya
aku tak terlalu mahirbercerita tentang kita, kisah indah yang mengalur perlahan
serasa telah menembus nirwana, kini jadilah ia tangga yang kan mengantar kita
pada firdaus surge sana
Sayup
terdengar bisikkanmu pada senja hari yang menggelap diterpa angin dan gelombang
yang deras menghantam diri, senandung perlahan pasti kata-kata perasmu
terdengar pada telinga, memecah sunyi kelamku yang seminggu lalu merindukanmu
Hingga
malam menggelap dan cahaya kelampun mendekap aku masih sendiri hingga kembali
berkedip bersama bintang menatap dan tak tahu benakku menyairkan apa. Dimalam
yang gelap pandang pun meremang, cahaya kian menyemu di sudut mata, hanya ada
seberkas lentera yang kupunya untuk malamku yang sepi sendiri
Seminggu
lalu aku mencintaimu dengan cinta dan kasih sayang nyata, tanpa ada yang
memisahkan peluk kecupmu pada kening ini, kau muusnahkan sepiku dikala kau
sibuk sendiri, aku merindukanmu
Kini
aku layaknya setangkai mawar hitam yang melayu pada ranting dahan yang merapuh,
dalam alunan nada yang mendayu dan hanya menyisahkan debu yang menghambur
kesegala penjuru. Sekiranya besok kencana Tuhan menjemputku dan menemuiku pada
imamku yang dahulu pamit dariku, aku merindu…
Tanjungpandan
25 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar