Sepucuk surat terselip di jendela kamarku
Berpitakan biru berbelitkan kalung putih
Lambing cinta tersimbol dari buahnya
Terlihat foto yang terindah, terbingkai pesona
Sang bunda menatapku dibibir pintu
Tersenyum akan ulahku yang beranjak dewasa
Terpangut aku malu dibawah guling laluku
Dan menelengkup menahan sipu yang tak jelas
Sang bunda mendekatiku dan membelai mahkotaku
Mengelus dan tersenyum manis
Kesadaran dan kebanggaan akan buah hatinya
Yang tercinta dan berada dalam asmara
Pesan tak kunjung mereda
Nasihatnya tak pernah berhenti
Kasihnya yang mengalir itu kekuatan
Pabila hariku mendung
Tak menerima aku…
Meliani
12-12-12
0 komentar:
Posting Komentar