Pada zaman dahulu
yang tak lagi bisa ku tempuh
Teringat aku akan
diri yang penuh peluh
Dengan pena yang
hampir mongering
Dan selembar
kertas yang lusuh
Berpadu dengan
malam dan gelap
Menjadi satu
dalam kelamnya malam
Untung pelita
peninggalah ayah masih berbakti
Menerangi malamku
Walau hanya
seumpal cahaya menguning
Menulislah aku
dihadapan pelita yang benderang
Menyinari
setidaknya satu ruang tulisku
Ku ceritakan pada
selmbar kertas kusamku
Tentang aku dan
perasaanku
Hingga habislah
tintaku kini hanyalah goresan bercak hujaman
Pada kertas
lusuhku
Dan pelitaku pun
mati
Hanya aku sendiri
pada malam sunyi
Memeluk erat
kertas dan tulisanku
Membawanya
bermimpi dan terjaga
Dalam malam
Tanjungpandan
24 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar