Blogger templates

Sabtu, 23 Februari 2013

Renungan Tentang Dia


Tuhan, dikala aku hadir menghirup aroma dunia
Hawa panas  membuat aku merengek menangis
Lalu darahnya menyekujur pada tubuhku
Hingga seseorang menggendongku dan memandikanku
Ia sodorkan aku padanya, ia tersenyum dibalik mimbas keringatnya
Bahagianya mengurai tangis yang tak bisa tau cara menepisnya
Dia mendekapku, walau tak sanggup berdiri menggendongku
Kecup bibirnya manis mengenai kening yang berkulit bersih ini

Tuhan, usiaku terus berjalan
Ketika ia harus bersikeras menjaga diriku
Dari segala serangan dan gangguan luar yang mungkin akan menyakitkanku
Dan ketika itu terjadi
Tangisnya dalam hati, memohon dengan sangat
Andai sakitku bisa berpindah dariku hingga menjadi sakitnya

Tuhan, ketika daku mulai bisa berjalan tertatih terpapah
Walau terkadang terjatuh terembab
Ketika aku mulai ingin mengenal dunia luar
Dan ia mulai menjaga ku lebih keras lagi
Dan keras lagi

Tuhan, ketika  aku mulai bergumam,
Ketika aku mulai bisa melisankan setiap inginku
Walau dengan samar dan semauku
Orang banyak tak mengerti, tapi ia tahu dan mengerti tentang aku
Dan setiap bahasa tubuh dan kata tak jelasku

Tuhan ketika aku mulai bisa berfikir
Ketika aku mulai bisa berimajenasi
Aku melayangkan segala angan dan cita-cita yang ditanyainya
Ia mulai tersenyum ketika aku mulai bercerita tentang mimpi
Hatinya mulai tergelitik dikala aku melayangkan segala dongengku
Dan dunia fatamorganaku…

Tuhan, ketika aku mulai beranjak dewasa
Aku menyadari semuanya
Bahwa diimasa ini, senyumnya tak seindah senyum kala kemarin
Dikala aku mulai bisa melakukan segala hal sendiri
Dikala aku mulai mampu berjalan dan berbicara dengan fasih
Dikala ini pula aku harus berfikir
Mengapa?apa mungkin dengan pelarianku untuk mencari jati diriku yang sesungguhnya?
Lalu aku bertanya, dimana letak senyumnya sekarang

Tuhan, ketika segala analisa aku berkuat dan perjelas
Aku menyadari bahwa ia, selalu menginginkan yang terbaik bagi diriku
Disaat aku mulai bisa berdiri sendiri
Menatap dunia dengan luas secara pandang pribadiku
Aku tau sekarang,
Bahwa senyumnya saat ini hanyalah ada pada segala perjuanganku
Dalam mencari jati diri,
Dikala berhasil dengan segala juang asaku
Ia mulai tersenyum, menyiratkan berapa bangganya ia
Sama seperti kala kemarin, dikala aku mulai bisa berjalan dan bicara

Walau terkadang dimasaku sekarang
Aku membuatnya menangis, terkadang membuatnya bersedih
Sepenuhnya memang bukan niat, tapi aku sedang mencari waktu
Dimana aku bisa membahagiakannya dengan sangat
Dengan penuh dan dengan total
Dibalik segala kesibukan diri
Aku tau dibalik itu pula ada secarik do’amu yang menguntai
Layaknya nada yang tak perah putus

Tuhan, ketika aku tak mampu memberinya bahagia saat ini
Beri ia usia yang panjang, lahir dan batin yang bersih dan terjaga
Aku ingin engkau menyayanginya lebih dari ia menyayangiku
Setiap malam dan setiap waktu ku ingin engkau selalu mendekapnya
Layaknya dahulu ketika ia tak tidur menjaga daku dari malam sunyi

Tuhan, tanpa cintanya aku bukanlah manusia
Tanpa kasihnya aku bukanlah bagian dari dunia
Akulah manusia yang beruntung, telah pernah hinggap dalam sejuk rahimnya
Dan aku lah manusia yang beruntung
Selama ini telah didekap dan dikecupnya
Walau terkadang aku membuatnya menangis
Tapi Tuhan aku ingin suatu hari nanti aku bisa membuatnya tersenyum bangga
Sebelum ia tersenyum di pangkuan-Mu
Dan menatap aku dibalik tabir dunia dan surga sana….


I Love Mom!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar