“Urang kampong pegi ke kute
Singgah suat meli menggale
Assalamu’alaikum sedare semue
Kiape kabare?”
Hormat saya kepada Ibu Kepala
Sekolah dan untuk teman-teman semua yang saya cintai dan saya banggakan.
Alhamdulillah, puji syukur kita
panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kita
masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul dalam ruangan ini, dalam
rangka memperingati hari anak sedunia.
Bakat dan potensi. Adakah diantara
kita yang belum pernah mendengar kata ini?
Kata yang sudah biasa dan tak asing lagi ditelinga.
Pernahkah kita memakna dan mempereteli fakta-fakta dibalik dua kata yang kembar
ini? Minim sekali
Bakat adalah kemampuan motorik
atau psikomotorik yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada setiap insan-insan-Nya.
Bakat itu bagikan raksasa yang akan siap membantu si empunya jikalau si empunya
dihadapkan dengan masalah yang telah berada dibatas kehidupan dan kematian. Tapi
ia tak terlihat, ia biasanya tertidur jauh dalam diri kita. Menunggu si empunya
segera membangunkan.
Bakat inilah yang selalu mendunia
dengan karya-karya nya. Sekilas saja tentang Andrea Hirata ia adalah seseorang
yang biasa, tapi dengan ukiran-ukiran penanya diatas kertasnya ia mampu
menciptakan suatu karya besar hingga dari manusia yang biasa menjadi manusia
yang luar biasa.
Saya akan mengutip kalimat dari
motivator dunia Stephen King, ia berkata bahwa “Bakat itu lebih murah daripada
garam yang tersedia dimeja. Yang membedakan orang berbakat dengan kesuksesan
adalah kerja keras.”
Jadi bakat itu murah tapi hanya orang yang bekerja keras
bersama bakatnya lah yang akan menjual hasil bakatnya itu dengan mahal.
Jadi kesimpulannya bakat itu
adalah sesuatu hal yang kan siap menjawab segala Tanya besar kita tentang masa
depan dan tentang diri kita yang sesungguhnya.
Kawan-kawan semua,mari kita
bersama-sama menumbuhkan energi untuk membangunkan raksasa dalam diri kita,
bersama kita percayai bahwa raksasa itu mampu membawa kita pada masa depan yang
indah. Bakat itu adalah kado termewah yang diberikan Tuhan kepada kita, maka
cara untuk berterimakasih kepada Tuhan atas benih bakat yang telah
ditanamkan-Nya dalam diri kita hanyalah dengan memanfaatkan bakat kita
tersebut. Semoga pidato saya kali ini bisa mengunggah hati kawan-kawan dalam
menumbuhkan semangat untuk menjadi manusia berbakat, manusia berpotensi,
manusia bertalenta.
“Udah bulan Mei bulan June
Pas itu nunton Uya Kuye
Mungkin segkitu ajak pidato aku ne
Nak la ngendengarek, makaseh ye”
Wassalamu’alaikum Wr. Wb….
Nama; Meliani
Kelas: IXB
Guru Pembimbing: Minarti
0 komentar:
Posting Komentar